Transformasi Muhammadiyah menuju Metaverse University
Metaverse kini menjadi salah satu trending topic yang ramai diperbincangkan oleh banyak orang di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Ya, kemajuan teknologi dan merebaknya wabah pandemi covid-19 di berbagai negara juga turut melahirkan teknologi metaverse. Lantas, sebenarnya apakah pengertian dari metaverse? Bagaimanakah cara kerja dari metaverse tersebut? Berikut adalah ulasan menariknya.
Kata metaverse merupakan gabungan dari kata meta dan verse. Metaverse itu sendiri berkaitan erat dengan kata universe yang berarti alam semesta. Dalam hal ini, metaverse diartikan sebagai alam atau dunia maya/dunia virtual yang menggabungkan teknologi digital dan teknologi virtual 3D.
Maka dari itu untuk bisa memasukinya, Anda perlu menggunakan beberapa peralatan, seperti kacamata AR (Augmented Reality), headset virtual, dan lain-lain. Dengan menggunakan kacamata AR, Anda dapat melihat tokoh, objek, maupun pemandangan alam di alam virtual dalam bentuk 3D sehingga tampak nyata. Penggunaan teknologi metaverse bisa Anda lihat contohnya pada beberapa game online, seperti Fortnite, Minecraft, maupun Rolbox. Sementara itu, bagi Anda penggemar Kdrama, gambaran mengenai dunia metaverse juga bisa Anda lihat sebagian pada drama Memories of Alhambra.
Wabah pandemi Covid-19 ini membuat banyak orang harus saling jaga jarak yang pada akhirnya mengharuskan mereka untuk melakukan berbagai aktivitas secara online. Dengan teknologi metaverse, bisa menggantikan aktivitas orang-orang di dunia nyata. Sebagai contoh, para karyawan yang harus hadir dalam rapat virtual, seminar atau workshop virtual, ataupun berbelanja online lalu mencoba berbagai jenis produk melalui dunia metaverse, dan lain sebagainya.
Hal tersebut masih dijalankan secara sederhana. Namun kelak, penggunaan teknologi metaverse di lingkungan universitas Muhammadiyah bisa lebih canggih lagi. Para mahasiswa dan dosen akan melakukan tatap muka dalam kelas virtual. Ruangan virtual akan didesain semenarik mungkin. Mereka juga akan mengikuti kelas perkuliahan dengan hadir satu per satu dalam bentuk karakter avatar atau gambar mereka masing-masing.
Kehadiran metaverse di lingkungan universitas Muhammadiyah maupun di luar negeri tentunya sangat membantu dalam proses perkuliahan antara mahasiswa dan dosen. Persaingan global terasa semakin sengit. Banyak pihak yang terus berlomba untuk berada di posisi yang lebih unggul. Dengan kehadiran teknologi metaverse, diharapkan bisa membantu kecepatan transfer ilmu pengetahuan di lingkungan kampus sehingga kualitas SDM menjadi semakin maju dengan daya saing yang tinggi.
Apa itu metaverse?
Istilah metaverse mulai banyak dibahas oleh berbagai pihak setelah Mark Zuckerberg memiliki inisiatif untuk mengubah nama brand perusahaannya yang semula bernama Facebook berubah menjadi Metaverse. Kata metaverse ini diadaptasi dari novelis karya fiksi ilmiah yang bernama Neal Stephenson. Ia menulis novel dengan judul Snow Crash yang dibuat pada tahun 1992 lalu.Kata metaverse merupakan gabungan dari kata meta dan verse. Metaverse itu sendiri berkaitan erat dengan kata universe yang berarti alam semesta. Dalam hal ini, metaverse diartikan sebagai alam atau dunia maya/dunia virtual yang menggabungkan teknologi digital dan teknologi virtual 3D.
Bagaimanakah cara kerja teknologi metaverse?
Ketika Anda memasuki alam metaverse, Anda akan diberi opsi untuk memilih sosok avatar yang bisa menjelajahi alam metaverse menggunakan teknologi VR (Virtual Reality) 3 Dimensi. Dunia metaverse adalah dunia maya yang tidak tampak oleh mata. Namun, Anda tetap bisa memasukinya dan berlama-lama main di dalamnya.Maka dari itu untuk bisa memasukinya, Anda perlu menggunakan beberapa peralatan, seperti kacamata AR (Augmented Reality), headset virtual, dan lain-lain. Dengan menggunakan kacamata AR, Anda dapat melihat tokoh, objek, maupun pemandangan alam di alam virtual dalam bentuk 3D sehingga tampak nyata. Penggunaan teknologi metaverse bisa Anda lihat contohnya pada beberapa game online, seperti Fortnite, Minecraft, maupun Rolbox. Sementara itu, bagi Anda penggemar Kdrama, gambaran mengenai dunia metaverse juga bisa Anda lihat sebagian pada drama Memories of Alhambra.
Metaverse University
Imbas adanya pandemi Covid-19 juga terjadi pada dunia pendidikan di tanah air. Pemerintah dan berbagai pihak berusaha mencari cara agar tetap bisa melangsungkan kegiatan pendidikan di tengah wabah ini, salah satunya adalah dengan mengenalkan konsep metaverse university. Sederhananya, metaverse university adalah pembelajaran di universitas atau kampus yang diselenggarakan secara online atau menggunakan teknologi digital. Metaverse university sangat bergantung pada kecepatan jaringan internet sehingga apabila internet lancar maka kegiatan pembelajaran online bisa berjalan dengan baik.Wabah pandemi Covid-19 ini membuat banyak orang harus saling jaga jarak yang pada akhirnya mengharuskan mereka untuk melakukan berbagai aktivitas secara online. Dengan teknologi metaverse, bisa menggantikan aktivitas orang-orang di dunia nyata. Sebagai contoh, para karyawan yang harus hadir dalam rapat virtual, seminar atau workshop virtual, ataupun berbelanja online lalu mencoba berbagai jenis produk melalui dunia metaverse, dan lain sebagainya.
Metaverse Muhammadiyah
Berkaitan dengan hal ini, Muhammadiyah pun tak mau ketinggalan dalam hal teknologi dan mencoba menerapkan teknologi metaverse. Pelaksanaannya bisa dalam bentuk kuliah online dan menggunakan beberapa aplikasi, seperti zoom meeting, Google Classroom, Skype, dan lain sebagainya.Hal tersebut masih dijalankan secara sederhana. Namun kelak, penggunaan teknologi metaverse di lingkungan universitas Muhammadiyah bisa lebih canggih lagi. Para mahasiswa dan dosen akan melakukan tatap muka dalam kelas virtual. Ruangan virtual akan didesain semenarik mungkin. Mereka juga akan mengikuti kelas perkuliahan dengan hadir satu per satu dalam bentuk karakter avatar atau gambar mereka masing-masing.
Contoh Metaverse Muhammadiyah
Bukan hanya itu, contoh Metaverse Muhammadiyah juga dilakukan ketika akan melakukan wisuda secara virtual/online. Untuk melakukannya, pihak kampus meminta para calon wisudawan untuk log in ke website resmi yang sudah disiapkan oleh pihak kampus. Setelah itu, mereka cukup online dengan handphone, laptop, maupun komputer, kemudian pihak operator akan mengambil foto mereka lengkap dengan pakaian wisuda virtual.Kehadiran metaverse di lingkungan universitas Muhammadiyah maupun di luar negeri tentunya sangat membantu dalam proses perkuliahan antara mahasiswa dan dosen. Persaingan global terasa semakin sengit. Banyak pihak yang terus berlomba untuk berada di posisi yang lebih unggul. Dengan kehadiran teknologi metaverse, diharapkan bisa membantu kecepatan transfer ilmu pengetahuan di lingkungan kampus sehingga kualitas SDM menjadi semakin maju dengan daya saing yang tinggi.
Posting Komentar untuk "Transformasi Muhammadiyah menuju Metaverse University"